PILIHAN KARIER DI INDUSTRI ESPORTS

    Esports dewasa ini telah tumbuh menjadi begitu besar. Dari yang tadinya hanya berupa pertandingan-pertandingan di arcade center, kini sudah menjadi sebuah industri bernilai ratusan juta dolar. Bila dulu gamer identik dengan kultur nerd yang kurang pergaulan, sekarang atlet-atlet esports diidolakan dan dipuja bagai rockstar. Beberapa tahun lalu mungkin perkembangan ini tak terbayangkan, tapi mau tak mau kita harus menerima bahwa zaman sudah berubah.


Apa saja pilihan karier industri esports ?


Shoutcaster

    Sebuah pertandingan sepak bola tentu akan kurang seru bila tidak ada komentator yang memandu penonton. Malah kadang-kadang, cara komentator itu menyajikan pertandingan merupakan hiburan tersendiri yang dapat membuat orang-orang berminat menonton. Begitu pula dengan esports, sebuah turnamen akan menjadi lebih heboh dengan panduan dari satu atau beberapa komentator. Komentator esports ini disebut dengan istilah Shoutcaster (atau Caster saja).

    Tujuan utama Shoutcaster adalah membuat pertandingan terasa menarik untuk diikuti. Oleh karena itu, Shoutcaster harus punya pemahaman mendalam akan game yang ia siarkan, sehingga mampu menciptakan konteks atau cerita berdasarkan aksi yang dilakukan atlet-atlet di layar. Seorang Shoutcaster veteran dunia fighting game, James Chen, pernah berkata bahwa Shoutcaster sebaiknya fokus pada “mengapa sesuatu terjadi”, daripada sekadar memberi tahu menonton “apa yang sedang terjadi”.


Analyst

    Bila Shoutcaster berperan menghibur penonton seiring pertandingan berjalan, Analyst adalah mereka yang mengisi waktu ketika pertandingan sedang rehat. Ketika tampil di depan kamera (atau mikrofon), para Analyst akan melakukan hal yang sama seperti judul pekerjaannya, yaitu menganalisis pertandingan. Menjelaskan kepada penonton tentang strategi yang dilakukan para pemain, serta memprediksi langkah dan hasil selanjutnya, diskusi-diskusi semacam ini dapat menjaga supaya
penonton tidak bosan saatmenunggu pertandingan berikutnya.

    Analyst perlu menguasai strategi permainan secara cukup mendalam dan harus tahu fakta/data seputar game yang ia bawakan. Semakin banyak fakta dan data dalam genggaman, semakin luas topik pembicaraan yang bisa ia sajikan. Selera humor yang baik juga bisa menjadi bumbu tambahan.


Content Creator

    Jurnalis, fotografer, videografer, streamer, dan sebagainya, semua ini masuk dalam satu kategori yang sama yaitu Content Creator. Isi dari konten yang diciptakan bisa beraneka ragam. Mulai dari berita (seperti situs yang sedang Anda baca ini), replay pertandingan, dokumentasi, hingga meme. Seorang Content Creator juga bisa independen ataupun bergabung dengan perusahaan. Banyak tim esports yang memiliki divisi atau anggota khusus bidang penciptaan konten, contohnya EJ Gaming yang merupakan Content Creator untuk tim EVOS.

    Mungkin tips terpenting bagi seorang Content Creator adalah bahwa Anda harus selalu jadi diri sendiri. Setiap orang punya karakter berbeda-beda, dan karakter itu akan menentukan seperti apa wujud konten yang kita ciptakan. Dengan menonjolkan karakter itulah kita akan bisa menciptakan konten dengan keunikan tersendiri.


Event Organizer

    Sebuah turnamen tentu tidak bisa terselenggara bila tidak ada Organizer yang menjadi panitianya. Dan Organizer ini pun umumnya tidak hanya terdiri dari satu orang, melainkan merupakan tim. Semakin besar ajang yang digelar, tentu akan semakin besar juga timnya, dari yang mengatur susunan acara, mendesain tata panggung, logistik, dokumentasi, dan lain-lain.

    Event Organizer acara esports harus tahu apa saja standar yang diperlukan agar kompetisi dapat berjalan lancar. Contohnya seperti standar konektivitas internet, fasilitas streaming dan shoutcasting, hingga penataan layar agar dapat dinikmati penonton dengan nyaman. Penyelenggaraan turnamen esports sering kali menyangkut uang dalam jumlah banyak, jadi Event Organizer punya tanggung jawab yang besar


Esports Manager

    Istilah Esports Manager sebetulnya agak ambigu, namun konteks penggunaannya di sini adalah posisi dalam perusahaan developer game yang bertugas mengatur segala hal seputar esports dalam game milik mereka. Contohnya seperti Luis Andre di Moonton, Katsuhiro Harada di Bandai Namco, atau Cary Lambert di Ubisoft.

    Posisi ini memiliki beberapa sebutan lain, misalnya Director of Esports Operations, atau Esports Supervisor. Tapi pada intinya sama. Tugas Esports Manager adalah menangani program-program perusahaan game seputar esports, merancang strategi untuk meraih metrik tertentu, serta menjalin relasi dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan ekosistem esports suatu game.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah E-Sport Di Indonesia

Dampak Positif Esport Bagi Perkembangan Anak

Game Yang Sering Di Tandingkan Di Dunia E-Sport