Sejarah E-Sport Di Indonesia
Sejarah E-Sport di Indonesia M. Faisal (2017) memaparkan sejarah perkembangan eSport di Indonesia sebagai berikut. Indonesia masih dalam tahap merangkak di awal penemuan teknologi, khususnya komputer dan perangkat pendukungnya. Ketika komputer pertama khusus bermain game ditemukan pada 1951, Indonesia masih meraba dunia luas.
Ketika konsol game pertama dikenalkan pada dunia di era 1960-67, Indonesia tengah berada dalam masa transisi kepemimpinan dari Ir. Soekarno ke Soeharto. Indonesia lagi-lagi masih berbenah. Sementara, perkembangan teknologi kian menggeliat.
Kelahiran internet pada 1983 menjadi pintu yang mengakrabkan Indonesia dan dunia dengan game online. Dengan teknologi jaringan yang memungkinkan sebuah game diakses oleh banyak orang di pelbagai negara dalam satu waktu, game sudah melebarkan sayapnya ke penjuru dunia termasuk Indonesia.
Muncul Netrek pada 1988 sebagai game internet pertama yang menggunakan metaserver, menjadi pijakan selanjutnya dari kemunculan kompetisi-kompetisi game di dunia, termasuk di Indonesia. Pada perkembangannya, game yang dipertandingkan dalam skala besar dan melibatkan banyak negara akan masuk dalam kategori eSports.
Indonesia cukup tertinggal menyoal teknologi. Contohnya, tentang internet sendiri. Penggunaan internet mulai marak di Indonesia pada 1995, ketika IndoNet muncul sebagai ISP (Internet Service Provider) komersial pertama.
Keberadaan komputer yang dilengkapi dengan jaringan internet membuat game online di Indonesia mulai marak dan dari sini, perkembangan internet berlanjut ke arah komersial dengan bermunculannya warung internet (warnet). Alhasil, semakin banyak pula orang yang bisa bermain game online. Dan bisa jadi, game yang dimainkan itu termasuk kategori eSports.
Menurut Eddy Lim (2017) selaku Ketua Indonesia eSports Association (IeSPA) yang juga sebagai pendiri dari Indonesia Gamers, yang saat ini dikenal dengan Liga Game. Menurutnya ditambahkan, Selaiknya platform jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter, Liga Game memang dibentuk karena memiliki sebuah tujuan yaitu mengumpulkan para gamers di Indonesia, karena media untuk bisa mendukungnya belum mendukung, maka dalam praktiknya, Liga Game menganut prinsip jemput bola.
Liga Game menjadi pionir bagi kemunculan eSports di Indonesia saat menghelat kompetisi game online pertama pada 1999. Dalam keadaan negara yang sedang mengalami masa transisi politis itu, komunitas gamers mencoba untuk melebarkan sayap permainan game di Indonesia. Hambatan rupanya tak melulu berbentuk penolakan dalam upaya yang dilakukan Liga Game. Minimnya fasilitas dan terbatasnya jangkauan informasi juga merupakan sandungan dalam upaya memperkenalkan dan mengajak pemain game untuk ikut berkompetisi.
Menariknya, menjamurnya warnet di akhir era 90-an hingga awal 2000-an, menyediakan lahan gembur untuk dijadikan tempat promosi. Meski harus keluar-masuk banyak warnet, kompetisi game online pertama di Indonesia akhirnya dihelat dengan hanya mempertandingkan dua game. Pada Tahun 2001, sekaligus diresmikannya komunitas Liga Game.
Internet di Indonesia kala itu tidak sebanyak sekarang dan belum ada smartphone, sehingga orang-orang sangat mengandalkan komputer lalu menggunakan Yahoo Messenger dan MiRC untuk bisa berinteraksi. Anggota Liga Game pun kebanyakan berawal dari obrolan di MiRC. Tapi, karena obrolan di MiRC bersifat sementara, setelah ditutup hilang, akhirnya dibentuklah forum (website).
Pada Tahun 1999, sebetulnya komunitas gamers sudah mulai dan masih menggunakan nama Indonesia Gamers. Baru pada Tahun 2001 namanya berganti dengan website Liga Game. Hal tersebut dikarenakan istilah Indonesia Gamers namanya kepanjangan, sehingga dipersingkat.
Tahun 1999, komunitas gamers Indonesia sudah melangsungkan sebuah kejuaraan karena sudah banyak warnet. Tapi, tidak semudah sekarang. Kalau dahulu, harus mendatangi warnet satu per satu.
Komentar
Posting Komentar